biodata dennis lim agama umur mantan bandar judi chindo ganteng kini berdakwah
biodata dennis lim agama [instagram]
Profil dan biodata Dennis Lim agama lengkap umur hingga fakta menarik tentang sosok mantan bandar judi yang kini insyaf dan aktif berdakwah.
Biodata Dennis Lim memang menjadi perhatian bagi banyak orang yang penasaran dengan sosok yang disebut ustad ganteng mirip aktor Korea Selatan.
Dennis Lim juga akrab dengan sapaan Koh Dennis Lm yang merupkan seorang keturunan Tionghoa.
Dennis Lim diketahui pernah menjadi seorang mantan bandar judi yang kini teah insyaf dan kemudian menjadi sosok pendakwah dengan bannyak sekali penggemarnya.
Sosok Koh Dennis menjadi sorotan dan mendapatkan perhatian masyarakat Indonesia ketika dirinya muncul di acara podcast Denny Sumargo yang ditayangkan pada tanggal 3 Februari.
Selain menjadi sosok pendakwah yang datang menghadiri majelis taklim, sosok koh dennis juga kerap muncul diberbagai konten yang FYP di aplikasi sosial media Tiktok.
Semakin penasaran dengan profil dan biodata Koh Dennis Lim yang menjadi idola dari banyak emak - emak hingga banyak perempuan? yuk simak selengkapnya berikut ini:
Koh Dennis umur, agama, karir hingga tanggal lahirnya memang menjadi banyak pertanyaan bagi para warganet yang penasaran dengan sosok ustadz ganteg ini.
Bahkan banyak yang bertanya - tanya apakah sosok Dennis Lim ini merupakan sosok mualaf atau bukan.
Polisi tangkap pencuri data nasabah/Foto: MNC Portal
JAKARTA - Pria berinisial MRGP (28) ditangkap dan dijadikan tersangka karena kedapatan menjualbelikan data nasabah sebuah bank swasta di dark web.
Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan, kejadian berawal ketika ditemukan sebuah akun bernama pentagram mengunggah data kartu kredit nasabah Bank swasta pada Juli 2023 di sebuah website Breachforums.is.
"Di mana terdapat postingan yang memperjualbelikan data kartu kredit nasabah Bank dan data Internet Banking Individual. Ditemukan akun di Breachforums.is dengan nama 'Pentagram' beserta akun lainnya yang mengklaim bahwa data-data yang diperjualbelikan tersebut merupakan data milik nasabah Bank," kata Ade di Polda Metro Jaya, Senin (14/8/2023).
"Pemilik akun tersebut menampilkan screenshot aplikasi Internet Banking Individu dan tautan webform yang merupakan sarana bagi calon nasabah kartu kredit bank swasta tersebut untuk pengajuan kartu kredit baru," sambungnya.
Tujuan tersangka kata Ade, bahwa data yang dijual adalah data kartu kredit nasabah adalah, agar jumlah postingan bertambah dan menarik perhatian pembeli untuk mengunjungi akun milik tersangka.
"Diketahui bahwa sebenarnya tersangka tidak memiliki data kartu kredit milik bank swata dan hanya menampilkan data-data nasabah pinjaman online," katanya.
Tersangka, kata Ade, mendapatkan data-data nasabah bank bukan dari membobol data perbankan milik bank swasta, melainkan mencuri data milik Website Judi Online pada tahun 2021 sampai dengan bulan September 2022 di Kamboja.
Diketahui, tersangka MRGP sebelumnya bekerja sebagai karyawan pinjaman online dan judi online.
"Sumber data tersebut diduga berasal dari nasabah baik secara sadar maupun tidak sadar melalui Pinjaman Online, Judi Online ataupun modus Social Engineering," katanya.
Atas perbuatannya, tersangka dikenakan Pasal 32 Jo Pasal 48 dan atau Pasal 35 jo Pasal 51 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Infomasi dan Transaksi Elektronik.
"Pasal 32 jo Pasal 48 UU ITE, dipidana dengan pidana penjara paling lama 8 tahun dan/atau denda paling banyak Rp 2.000.000.000,00. Pasal 35 jo Pasal 51 ayat (1) UU ITE, pidana penjara paling lama 12 tahun Dan atau denda paling banyak Rp. 12.000.000.000,00," pungkasnya.
ERA.id - Ada-ada saja upaya jahat untuk meraup uang masyarakat. Mulai dari tipu-menipu, investasi bodong, dan kini ada cara baru muncul lagi.
Modus kali ini malah terang-terangan judi online dengan berbungkus game. Dan ini menjadi merebak di tengah masyarakat dalam situasi masa pandemi dan telah membuat banyak orang menjadi kecanduan.
Judi slot online kini menjamur dengan subur di masa pandemi karena gencarnya berbagai iklan di berbagai macam platform dan menjadi aplikasi games yang sering dimainkan.
Banyaknya masyarakat yang tertipu, menggerakan seorang mantan admin judi online mencoba membongkar rahasia kenapa bandar selalu menang.
“Saya akan bongkar rahasia judi slot online, karena saya mantan admin disana, dengan penghasilan perbulan sekitar Rp30 juta,” ujar sang mantan admin seperti dilansir dari kanal YouTube Jalur Orang Dalam.
“Dulu saya kerja sehari dua belas jam dengan dua shift, namun saya dikeluarkan karena dituduh membocorkan cara untuk menang kepada para pemain,” tambahnya (24/5/2022).
Ia menyebut, hanya sekali saja pemain baru diberi kemenangan, tujuannya untuk membuat mereka ketagihan.
“Mereka itu kalau masih baru main, misal dengan modal Rp40 ribu saja, kita kasih menang saja satu kali lima juta,” ujar sang mantan admin judi online ini.
“Nanti kalau mereka sudah terpancing, teknik berikutnya ya kita kuras saja uangnya, karena memang akan disetting bandar yang akan selalu menang,” imbuhnya.
Ia membenarkan jika semua mesin yang dipakai untuk judi online ini sudah disetting sedemkian rupa. Sehingga pemain ke depannya akan selalu kalah, hanya pemain baru saja yang menang.
Ia pun menghimbau kepada para pemain agar berhenti bermain judi slot online, karena sudah pasti kalah kalau lewat mesin.
Wir verwenden Cookies und Daten, um
Wenn Sie „Alle akzeptieren“ auswählen, verwenden wir Cookies und Daten auch, um
Wenn Sie „Alle ablehnen“ auswählen, verwenden wir Cookies nicht für diese zusätzlichen Zwecke.
Nicht personalisierte Inhalte und Werbung werden u. a. von Inhalten, die Sie sich gerade ansehen, und Ihrem Standort beeinflusst (welche Werbung Sie sehen, basiert auf Ihrem ungefähren Standort). Personalisierte Inhalte und Werbung können auch Videoempfehlungen, eine individuelle YouTube-Startseite und individuelle Werbung enthalten, die auf früheren Aktivitäten wie auf YouTube angesehenen Videos und Suchanfragen auf YouTube beruhen. Sofern relevant, verwenden wir Cookies und Daten außerdem, um Inhalte und Werbung altersgerecht zu gestalten.
Wählen Sie „Weitere Optionen“ aus, um sich zusätzliche Informationen anzusehen, einschließlich Details zum Verwalten Ihrer Datenschutzeinstellungen. Sie können auch jederzeit g.co/privacytools besuchen.
Seorang mantan bandar judi tingkat kampung di Ponorogo memberikan pengakuan lika-liku dunia judi di Jawa Timur bagian selatan. Bagi mereka, berjudi adalah pekerjaan.
Saya bertemu dengan Mbah Nur (56) kenalan saya yang cukup berpengalaman di dunia perjudian, akhir Januari 2022. Pada masa emasnya, tahun ‘90-an dulu, beliau aktif menjadi penjudi sampai menjadi blandar atau bandar judi dadu di Ponorogo, Jawa Timur.
Beda tempat, beda penyebutan. Daerah Trenggalek-Tulungagung, mengenal permainan yang dibandari Mbah Nur disebut “klothok” (vokal “o” diucapkan dengan bibir mecucu), ada juga yang menyebutnya “koprok”, ada yang menyebutnya “kopyok”, banyak istilah orang menyebut jenis judi ini, sedangkan di Ponorogo, disebut judi dadu.
“Permainan dadu itu menggunakan tempurung kelapa, beberan, dan mata dadu.” Mbah Nur meminta saya mencari kertas dan pulpen untuk oret-oretan. “Ini misalnya beberan Mas, ada beberapa tulisan ‘besar’ untuk prediksi total jumlah angka dadu dari 11 sampai 18. Ada juga tulisan ‘kecil’ untuk prediksi total jumlah angka dari 3 sampai 10.
Aturannya sederhana, misalnya setor Rp100 ribu dan kebetulan jumlah angkanya sesuai prediksi, maka kita memperoleh Rp100 ribu juga. Ada juga kolom angka dadu dari 1 sampai 6, jika penjudi pasang taruhan di angka 6, dan ada satu dadu yang keluar di angka 6, maka dia juga menang taruhan.
Setelah selesai dikocok, ketiga dadu tadi masih ditutup batok kelapa, peserta judi dipersilahkan memasang taruhan di atas tulisan kecil, besar, atau angka dadu. Pemenang ditentukan setelah batok kelapa dibuka.
Nantinya, kocokan dadu akan dimulai lagi setelah uang peserta yang kalah ditarik bandar, dan yang menang telah dibayar lunas.
Ada aturan khusus bernama udu betel (sebutan Ponorogo) atau clirit (Tulungagung-Trenggalek). Jika penjudi pasang taruhan di angka 3 dan 4 dan selanjutnya dadu menunjukan angka 3 dan 4 pula, maka penjudi berhak memenangkan uang taruhan awal dikali 6. Misal mulanya pasang Rp500 ribu, dia berhak mendapat Rp3 juta.
Supaya lebih mudah Anda memahaminya, saya sertakan link video judi dadu di bawah ini:
Alice Hewing dalam bukunya Something for Nothing:History of Gambling mengemukakan kalau judi ini sudah ada sejak masa Mesir kuno. Judi dadu juga sudah mulai dikenal pada masa itu. Judi dadu makin populer saat zaman Romawi kuno. Bahkan Raja Nero menganggap judi dadu sebagai bagian penting dalam kerajaan.
Menurut Mbah Nur, untuk mengelabui polisi, para penjudi itu hingga kini selalu dapat kabar jika ada operasi. Maka mereka akan segera pindah tempat. Kalaupun tidak, mereka mainnya skala kecil. Menurut pengalaman Mbah Nur, biasanya penjudi tertangkap gara-gara ada pemain dari luar. Kebetulan dia kalah lalu dia cerita ke banyak orang.
“Begitu kedatangan orang luar, kebanyakan bocor.” Kalimat ini sangat ditekankan Mbah Nur. Mungkin beliau dulu sering merugi gara-gara ulah orang-orang seperti ini.
“Tetapi kalau lingkup satu desa, ya aman.” Mbah Nur melanjutkan. Seingat Mbah Nur, durasi penahanan di waktu itu juga tidak panjang, cuma sekitar 3-4 bulan.
“Judi itu penyakit masyarakat Mas, dan judi ini bisa dilakukan dengan berbagai cara. Ada kartu, dadu kodok ulo, klethek, ayam jago, banyak. Dari yang sederhana seperti tebak-tebakan nomor plat bus yang datang di terminal saja bisa. Makanya operasi polisi itu rutin, karena memang tidak bisa hilang,” Mbah Nur bicara sambil melihat-lihat beberan yang dia sketsakan tadi.
Dalam pandangan saya, judi ini mirip seperti penyakit batuk pilek. Walaupun sekarang sembuh, masih ada kemungkinan orang tersebut sakit dengan keluhan yang sama di lain hari.
“Judi pada dasarnya tempatnya orang malas. Dengan modal Rp500 ribu, lumayan kan kalau bisa menang, pikiran orang judi selalu membayangkan bisa menang terus,” tutur Mbah Nur.
“Kalahnya bandar itu kalau penjudi sudah tidak berhasrat main lagi. Misal, awalnya dia pasang sampai Rp1 juta, karena sudah dapat uang, dia cuma keluarin Rp50 ribu. Kalau kayak gitu, bandarnya sudah down. Otaknya wes bubrah, karena kembalinya uang tidak mungkin sebanyak tadi,” kenang Mbah Nur.
“Justru kalau penjudi semakin mengeluarkan banyak uang, dia makin senang,” Mbah Nur melanjutkan.
Menurut pengalaman Mbah Nur, salah satu faktor yang paling menentukan menang atau kalahnya bandar adalah mental. Mbah Nur lantas menceritakan satu aturan main dadu yang paling ditakuti bandar.
“Ada satu aturan main dadu yang ekstrim, yaitu beli semua bagian kecil, atau semua bagian besar. Jika si penjudi memprediksi angka yang keluar besar, orang lain tidak boleh ada yang pasang taruhan di kotak besar, harus kecil semua. Nanti semua uang bandar dihitung,” suara Mbah Nur mengeras.
“Jika tebakannya salah, dia harus bayar semua penjudi di bagian kecil, termasuk uang bandarnya. Kejamnya, jika angka yang keluar sesuai prediksi, maka semua uang yang dipasang di sisi kecil, sekaligus semua uang bandar yang sudah dihitung, akan menjadi miliknya.
“Kalau sudah ada penjudi yang begini, bandar bakal ngewel dan down mentalnya. Makanya gampang kalah,” Mbah Nur kembali menekankan.
Di masa Mbah Nur masih aktif, rata-rata nominal judi sekitar Rp20 rupiah. Jika punya uang banyak, mereka berani pasang sampai Rp100 ribu. Walaupun gaji Mbah Nur di waktu itu belum ada Rp1 juta.
Uang itu terbilang besar untuk ukuran tahun 1990-an. Penjudi tidak selalu bawa uang banyak. Solusinya mereka ngutang dulu. “Ya biasanya utang dulu. Penjudi itu tidak banyak memperhitungkan hal seperti itu, dan tiap lokasi judi itu pasti ada orang menyediakan utang. Sebagai ganti, nanti motor ditinggal. Pegadaian gelap cepat di lokasi tersebut.”
Zaman itu, biasanya Mbah Nur berjudi di ruko-ruko pasar, pernah di Pasar Balong, Bungkal, Jetis, Sawoo, waktu itu hampir di setiap pasar ada. Lokasi favorit lainnya yaitu di bawah pohon, dan waktu berjudinya pun tidak menentu, bisa siang bisa malam.
“Tergantung Mas, ada operasi dari polisi atau tidak. Kalau ada operasi ya nggak main,” kenang Mbah Nur sambil tertawa.
“Biasa orang berhenti berjudi gara-gara apa Mbah?” Saya membayangkan mereka berhenti ketika mendapat hidayah, bertengkar dengan istri, atau hal lain yang berhubungan dengan kesadaran diri.
“Berhentinya ya gara-gara nggak punya uang, gitu aja. Kalau ada uang, ya ikut main lagi,” ungkap Mbah Nur tanpa babibu.
Selama menjadi bandar judi dadu, Mbah Nur merasa jarang sekali kekurangan uang. Karena posisinya yang menguntungkan, selama ada yang main ke lapaknya, kemungkinan besar beliau bisa menang. Ibarat main lima kali, beliau mungkin cuma kalah satu kali.
Ketika datang ke tempat judi, bandar seperti Mbah Nur harus bawa uang banyak. Dan uang tersebut harus dipamerkan atau di-engkresi (disombongkan). “Ini lo uangnya Rp10 juta, dan ini ditumpuk di samping kita,” Mbah Nur memperagakan. Semua itu dilakukan supaya penjudi yakin sama bandar.
Orang yang sudah biasa main, mereka akan bertaruh di kotak yang sama, jika awalnya setor di sisi besar, kemudian kalah sebesar Rp1 juta, nantinya dia setor lagi Rp2 juta di sisi yang sama, begitu seterusnya. Sekali menang, dia bisa menutupi kekalahannya. “Kalau orang cari uang memang kayak gitu, setornya nggak pindah-pindah,” terang Mbah Nur.
“Judi secara langsung itu uangnya dipegang Mas, kalau uangnya menipis pasti terasa. Beda sama judi online yang viral akhir-akhir ini, karena uangnya di rekening, nggak terasa kalau uangnya habis,” Mbah Nur berkomentar tentang judi online yang menghiasi iklan Youtube-nya.
Di masa Mbah Nur aktif sebagai bandar judi, ada bermacam-macam jenis judi. Ada namanya dadu kodok ulo. Sisi-sisi dadunya ada gambar ular, kodok, klabang, sama burung, dadunya tidak kubus, tapi balok. Mainnya dengan memutar dadu tadi.
“Suaranya tirrrrrr (lidah Mbah Nur bergetar mengucap “rrr”), nanti dadunya ditutup dalam batok kelapa. Para penjudi harus diam supaya bisa mendengarkan suara “klithik” dari jatuhnya dadu. Keluarnya cuma satu sisi, antara kodok, klabang, ulo, atau burung,” Jelas Mbah Nur detail.
“Tapi kalau beda pemahat atau produk kan beda suara,” seloroh saya, mencoba mengusir kebingungan.
“Nah, makanya penjudi itu melihat alatnya juga, pernah dipakai atau dia ada pengalaman. Nggak orang ngawur main.”
Jika dalam judi kodok ulo para penjudi bisa memprediksi lewat bunyi klithik, pada judi dadu, para penjudi juga bisa memperkirakan besar dadu lewat sholahe (gerak) tangan si blandar.
“Bandar dadu itu juga sekolah tangan, dia bisa mengontrol dadunya mau dikeluarkan berapa. Sholahe ngene sholahe ngunu.” Mbah Nur mempraktikan cara beliau dulu mengolah tangannya supaya bisa memunculkan angka-angka tertentu.
“Sampean bisa?” Saya mengejar.
“Bisa, dulu diajari sama pakar-pakarnya.”
Mbah Nur mengungkapkan, waktu itu ada saja cara seorang bandar agar selalu menang. Ada yang menggunakan cara licik. “Misalnya ada yang dadunya dibor terus dipasang magnet, kemudian magnet satunya dipasang di bawah beberan. Dengan begitu, cukup mengontrol satu dadu, sudah cukup mempengaruhi besar kecilnya total angka. Pokoknya berbagai cara supaya menang.”
Film pendek tentang judi dadu di YouTube Cantik Studio.
“Ada juga yang menjepit dadunya dengan jempol.” Mbah Nur lantas mempraktekan caranya.
Selain dua jenis permainan yang dijelaskan Mbah Nur, ada juga yang namanya judi klethek. Pada permainan ini, terdapat 12 nomor tempat memasang taruhan. Benarnya tebakan ditentukan oleh kelereng yang nanti berhenti di angka pilihan penjudi. Kalau tebakannya tepat, uang awal Rp100 ribu bisa menjadi 1 juta, 10 kali lipat.
“Lo, namanya main, itu pekerjaan tetap. Bukan kesenangan. Memang untuk kehidupan,” ungkap Mbah Nur yang malah bikin saya tambah bertanya-tanya.
“Lha Njenengan dulu kan sudah ada pekerjaan tetap Mbah, kenapa masih jadi bandar dadu?” Setahu saya Mbah Nur bekerja sebagai pegawai negeri.
“Ya nekat cari uang. Tidak ada lainnya, alasan apapun ya uang. Apa lagi kalau kemarin kalah, akan lebih menggebu-gebu cari musuh buat mengejar uang yang hilang,” tegas Mbah Nur.
“Makanya, kalau modal uangnya banyak, ya kendel.”
Menurut Mbah Nur, penjudi umumnya menganggap apa yang mereka lakukan sebagai pekerjaan. “Kelihatannya nggak kerja, tapi uangnya banyak. Kebanyakan juga terlena karena menganggap besok bisa dapat uang lagi,” Mbah Nur menasehati sekaligus mencaci masa lalunya. “Kebanyakan, mereka pemalas, nggak mau jadi buruh, nggak mau ke sawah. Karena tahu enaknya cari uang.”
Mbah Nur menjelaskan kalau kebiasaan judi itu lahir dari lingkungan. Saat lingkungannya suka jago, ya dia suka jago. Mirip dengan kebiasaan anak sekarang, jika lingkungan suka main Mobile Legend, kemungkinan besar dia juga suka.
“Kalau sampean Mbah?” Saya lekas bertanya.
“Ya karena lingkungan, awalnya lihat, lama-lama ingin. Dua tahun jadi penjudi, selanjutnya jadi bandar. Menjiwai, karena memang suka.”
Kini setelah pindah tempat kerja, Mbah Nur sudah tidak seaktif dulu. Karena di lokasi baru tempat beliau bekerja, mayoritas masyarakat suka adu jago. Mbah Nur sendiri tidak tega melihat ayam sekarat, selain itu durasi adu jago itu lama, tidak secepat main dadu.
Reporter: Prima Ardiansah Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA Soto Sapi EDS Wonosobo, Potongan Dagingnya Nggak Main-main dan liputan menarik lainnya di Susul.
-- Calon kepala daerah yang modal sosialnya kecil dipandang berpotensi besar melakukan politik uang dalam Pemilihan Kepala Daerah. Mereka dianggap dapat melakukan praktik politik uang kepada warga yang jauh dari akses pendidikan memadai dan di lingkungan terpencil dengan sokongan dari bandar judi.
Peneliti Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Jojo Rohi berkata, praktik politik uang tak hanya sering dilakukan calon kepala daerah yang memiliki modal sosial kecil. Hal itu juga umum dilakukan para bandar judi di berbagai daerah yang menyelenggarakan Pilkada.
"Semakin kecil modal sosial dari suatu kandidat, itu yang semakin besar melakukan politik uang. Satu aktor penting yang belum diungkap, mereka adalah aktor penentu siapa yang akan menang Pilkada yaitu bandar," kata Jojo di Kantor Badan Pengawas Pemilu, Jakarta, Senin (6/2).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Jojo, para bandar judi sebenarnya tak memiliki hubungan dan kepentingan apapun dengan calon kepala daerah maupun aktor pendukung peserta Pilkada. Namun, mereka mampu mempengaruhi hasil Pilkada karena kerap melakukan praktik politik uang.
Pembagian uang dilakukan bandar kepada masyarakat untuk menjaga bursa taruhan yang mereka miliki. Jojo mengungkap, praktik politik uang yang dilakukan bandar judi sempat ia temukan di Kupang, Jember, Sragen, dan Bekasi.
Sebelum melancarkan aksinya, para bandar judi disebut kerap mengerahkan tim untuk mendata komposisi masyarakat yang akan memilih kandidat atau tidak menggunakan hak suara. Setelah itu, bandar-bandar judi akan melancarkan aksinya.
Praktik politik uang yang dilakukan bandar judi, ujar Jojo, kerap memicu pembagian uang dari peserta Pilkada. Namun, Alumni Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) itu berkata bahwa keterlibatan bandar judi pada Pilkada di kota-kota besar seperti DKI Jakarta jarang ditemukan.
"Untuk Jakarta, relatif agak susah orang melakukan pemberian barang. Masyarakatnya relatif lebih well educated," tuturnya.
Selain mengungkap keterlibatan bandar judi dan calon kepala daerah yang bermodal sosial minim, Jojo juga menyebut adanya tren kenaikan peredaran uang palsu selama Pilkada dan Pemilu.
Ia berkata, pada Pemilu 2014 kenaikan peredaran uang palsu sempat dilaporkan beberapa bank di Kalimantan dan Jawa Barat.
"Pada Pemilu 2014 beberapa kantor bank di Kalimantan dan Jawa Barat sempat mengakui meningkatnya peredaran uang palsu hingga 30 persen," katanya.
Karena faktor-faktor tersebut, bekas aktivis masa Reformasi 1998 itu pun mengimbau masyarakat untuk tidak mudah menerima uang atau barang dari aktor pelaku praktik politik uang.
Sebelumnya, Bawaslu RI berkata bahwa praktik politik uang berkaitan erat dengan Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM) yang dimiliki Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Menurut Komisioner Bawaslu RI Daniel Zuchron, hampir setiap Pilkada berlangsung jumlah LTKM yang ditemukan meningkat.
Pengawas Pemilu pun sadar jika pencegahan politik uang harus dilakukan hingga tingkat hulu. Untuk mendukung rencana tersebut, Bawaslu meminta DPR RI mengetatkan peraturan ihwal politik uang pada Rancangan Undang-Undang Pemilu.
"Di tingkat hulu ada penyumbang besar, namun berelasi dengan bank. Kemudian mereka berelasi dengan peserta pemilu, setelah itu masuk ke tingkat hilir melalui calo, broker, relawan, tim sukses, hingga ke pemilih," tutur Daniel.
Biodata Koh Dennis Lim
Nama Lengkap: Dennis Lim Setiawan
Nama Panggung: Koh Dennis Lim
Tempat dan Tanggal Lahir: Bogor, Jawa Barat 1991
Umur: 33 Tahun (2024)
Kewarganegaraan: Indonesia
Pendidikan: Pondok Pesantren Daarut Tauhid
Anak ke: 1 dari 4 bersaudara
Akun Instagram: @kohdennislim
Akun TikTok: @kohdennislim
Itu tadi informasi lengkap seputar profil dan biodata lengkap Ustadz/Koh Dennis Lim seorang eks bandar judi yang telah menjadi pendakwah saat ini.
Cek berita dan artikel lainnya di: GOOGLE NEWS
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan pegawai Kementerian Komdigi ditangkap lantaran melindungi bandar judi online. Foto/SINDOnews
- Polda Metro Jaya menangkap 11 orang dalam kasus
yang melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Pegawai Kementerian Komdigi yang memiliki wewenang memblokir situs judi online justru melindungi judi online tersebut setelah mengenal bandarnya.
"Ini 11 orang, beberapa orang di antaranya oknum pegawai Kemkomdigi, antara lain ada juga staf-staf ahli dari Komdigi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, Jumat (1/11/2024).
Ade mengatakan, para pegawai Kementerian Komdigi tersebut memiliki kewenangan untuk melakukan pengecekan web judi online hingga memblokir. Namun mereka menyahgunakan wewenang dengan tidak memblokir situs judi online.
"Mereka diberi kewenangan penuh untuk memblokir. Iya kan, namun mereka melakukan penyalahgunaan juga melakukan kalau dia sudah kenal sama mereka, mereka tidak blokir dari data mereka," jelasnya.
Polisi menangkap 11 orang atas kasus perlindungan terhadap akun situs judi online. Dari sebelas orang tersebut beberapa di antaranya pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital
Sebanyak 11 orang itu, ada beberapa staf ahli di Komdigi. Hingga kini yang bersangkutan masih diperiksa intensif. Mereka ditahan di Rumah Tahanan Polda Metro Jaya. "Ini 11 orang, beberapa orang di antaranya oknum pegawai Kemkomdigi, antara lain ada juga staf-staf ahli dari Komdigi," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Korps Bhayangkara tidak menampik ada pejabat Kementerian Komdigi diperiksa kasus judi online.
Hal itu dibeberkan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko. "Terkait salah satu pegawai pada Kementerian Komdigi masih dilakukan pemeriksaan untuk pendalaman penyidikan," katanya.
Mantan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya itu tidak merinci detail siapa sosok pejabat Komdigi itu. Pria yang juga pernah jadi Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat itu menyebut pemeriksaan masih berlangsung.
"Penyidik Polri masih bekerja sampai dengan saat ini. Oleh karena itu, tunggu hasilnya dari Penyidik Polri," ujar dia.
Profil Koh Dennis Lim
Sosok Dennis Lim memiiki darah keturunan Tionghoa yang berasal dari osok ayahnya yang merupakan seorang mualaf dan ibunya yang menganut agama Islam.
Dennis Lim sudah sejak lahir menganut agama Islam.
Tetapi diketahui dirinya tinggal dengan seorang neneknya yang beragama Budha hingga lulu SMA.
Hal terebut membuat dirinya belum tahu sama sekali cara sholat sejak kecil, sedangkan dirinya juga ekolah di sekolah Katolik mulai dari SD hingga SMA.
Dennis Lim juga sehari - hari kerap terbiasa memakan daging babi yang diberikan oleh neneknya.
Saat dewasa setelah usaha ayahnya yang merupakan seorang bandar judi bangkrut kemudian dirinya mendapatkan penawarak bekerja disebuah tempat judi Casinon di Thailand.
Bahkan dirinya juga sempat membuka bisnis kasino sendiri dan enjadi seorang bandar judi lho.
Dirinya kemudian berhenti ketika mendengarkan suatu ceramah yang diketahui dari sosok ustads Aa Gym, dari pengajian tersebut sosk Koh Dennis Lim akhirnya mendapatkan suatu hidayah dan mantap berhijrah kejalan yang lurus.
Dennis Lim saat berusia 32 tahun kemudian memperdalam ilmu agamanya dengan masuk ke sebuah pondok pesantren Daarut Tauhid di tahun 2019.
Penasaran dengan biodata Dennis Lim agama, umur fakta lengkapnya? yuk simak selengkapnya yang sudah dirangkum berikut ini: